Segala puji bagi Allah Rabb alam semesta, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi dan utusan yang paling mulia.
Risalah ini ditujukan kepada setiap muslim yang beribadah kepada Allah semata dan tidak mempersekutukan- Nya dengan sesuatu apapun. Tujuan utama yang sangat urgen bagi setiap muslim adalah ia keluar meninggalkan dunia fana ini dengan ampunan Allah dari segala dosa sehingga Allah tidak menghisabnya pada hari Kiamat, dan memasukkannya ke dalam surga kenikmatan, hidup kekal didalamnya, tidak keluar selama-lamanya.
Di dalam risalah yang sederhana ini kami sampaikan beberapa amalan yang dapat melebur dosa dan membawa pahala yang besar, yang kesemuanya bersumber dari hadist-hadist yang shahih. Kita bermohon kepada Allah yang Maha Hidup, yang tiada Tuhan yang haq selain Dia, untuk menerima segala amalan kita. Sesungguhnya Ia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
1. TAUBAT
"Barangsiapa yang bertobat sebelum matahari terbit dari barat, niscaya Allah akan mengampuninya" HR. Muslim, No. 2703.
"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menerima tobat seorang hamba selama ruh belum sampai ketenggorokan" .
2. KELUAR UNTUK MENUNTUT ILMU
"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga" HR. Muslim, No. 2699.
3. SENANTIASA MENGINGAT ALLAH
"Inginkah kalian aku tunjukkan kepada amalan-amalan yang terbaik, tersuci disisi Allah, tertinggi dalam tingkatan derajat, lebih utama daripada mendermakan emas dan perak, dan lebih baik daripada menghadapi musuh lalu kalian tebas batang lehernya, dan merekapun menebas batang leher kalian. Mereka berkata: "Tentu", lalu beliau bersabda: (( Zikir kepada Allah Ta`ala ))" HR. At Turmidzi, No. 3347.
4. BERBUAT YANG MA`RUF DAN MENUNJUKKAN JALAN KEBAIKAN
"Setiap yang ma`ruf adalah shadaqah, dan orang yang menunjukkan jalan kepada kebaikan (akan mendapat pahala) seperti pelakunya" HR. Bukhari, Juz. X/ No. 374 dan Muslim, No. 1005.
5. BERDA`WAH KEPADA ALLAH
"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun" HR. Muslim, No. 2674.
6. MENGAJAK YANG MA`RUF DAN MENCEGAH YANG MUNGKAR.
"Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan lisannya, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman" HR. Muslim, No. 804.
7. MEMBACA AL QUR`AN
"Bacalah Al Qur`an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafa`at kepada pembacanya" HR. Muslim, No. 49.
8. MEMPELAJARI AL QUR`AN DAN MENGAJARKANNYA
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya" HR. Bukhari, Juz. IX/No. 66.
9. MENYEBARKAN SALAM
"Kalian tidak akan masuk surga sehingga beriman, dan tidaklah kalian beriman (sempurna) sehingga berkasih sayang. Maukah aku tunjukan suatu amalan yang jika kalian lakukan akan menumbuhkan kasih sayang di antara kalian? (yaitu) sebarkanlah salam" HR. Muslim, No.54.
10. MENCINTAI KARENA ALLAH
"Sesungguhnya Allah Ta`ala berfirman pada hari kiamat: ((Di manakah orang-orang yang mencintai karena keagungan-Ku? Hari ini Aku akan menaunginya dalam naungan-Ku, pada hari yang tiada naungan selain naungan-Ku)) " HR. Muslim, No. 2566.
11. MEMBESUK ORANG SAKIT
"Tiada seorang muslim pun membesuk orang muslim yang sedang sakit pada pagi hari kecuali ada 70.000 malaikat bershalawat kepadanya hingga sore hari, dan apabila ia menjenguk pada sore harinya mereka akan shalawat kepadanya hingga pagi hari, dan akan diberikan kepadanya sebuah taman di surga" HR. Tirmidzi, No. 969.
12. MEMBANTU MELUNASI HUTANG
"Barangsiapa meringankan beban orang yang dalam kesulitan maka Allah akan meringankan bebannya di dunia dan di akhirat" HR. Muslim, No.2699.
13. MENUTUP AIB ORANG LAIN
"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat" HR. Muslim, No. 2590.
14. MENYAMBUNG TALI SILATURAHMI
"Silaturahmi itu tergantung di `Arsy (Singgasana Allah) seraya berkata: "Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya"
HR. Bukhari, Juz. X/No. 423 dan HR. Muslim, No. 2555.
15. BERAKHLAK YANG BAIK
"Rasulullah SAW ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga, maka beliau menjawab: "Bertakwa kepada Allah dan berbudi pekerti yang baik" HR. Tirmidzi, No. 2003.
16. JUJUR
"Hendaklah kalian berlaku jujur karena kejujuran itu menunjukan kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukan jalan menuju surga"
HR. Bukhari Juz. X/No. 423 dan HR. Muslim., No. 2607.
17. MENAHAN MARAH
"Barangsiapa menahan marah padahal ia mampu menampakkannya maka kelak pada hari kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk dan menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai" HR. Tirmidzi, No. 2022.
18. MEMBACA DO`A PENUTUP MAJLIS
"Barangsiapa yang duduk dalam suatu majlis dan banyak terjadi di dalamnya kegaduhan lalu sebelum berdiri dari duduknya ia membaca do`a:
(Maha Suci Engkau Ya Allah dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa Tidak ada Ilah (Tuhan) yang berhak disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun dan bertobat kepada-Mu) melainkan ia akan diampuni dari dosa-dosanya selama ia berada di majlis tersebut" HR. Tirmidzi, Juz III/No. 153.
19. SABAR
"Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim baik berupa malapetaka, kegundahan, rasa letih, kesedihan, rasa sakit, kesusahan sampai-sampai duri yang menusuknya kecuali Allah akan melebur dengannya kesalahan-kesalahan nya" HR. Bukhari, Juz. X/No. 91.
20. BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA
"Sangat celaka, sangat celaka, sangat celaka...! Kemudian ditanyakan: Siapa ya Rasulullah?, beliau bersabda: ((Barangsiapa yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satunya di masa lanjut usia kemudian ia tidak bisa masuk surga))" HR. Muslim, No. 2551.
21. BERUSAHA MEMBANTU PARA JANDA DAN MISKIN
"Orang yang berusaha membantu para janda dan fakir miskin sama halnya dengan orang yang berjihad di jalan Allah" dan saya (perawi-pent) mengira beliau berkata: ((Dan seperti orang melakukan qiyamullail yang tidak pernah jenuh, dan seperti orang berpuasa yang tidak pernah berbuka" HR. Bukhari, Juz. X/No. 366.
22. MENANGGUNG BEBAN HIDUP ANAK YATIM
"Saya dan penanggung beban hidup anak yatim itu di surga seperti begini," seraya beliau menunjukan kedua jarinya: jari telunjuk dan jari tengah.
HR. Bukhari, Juz. X/No. 365.
23. WUDHU`
"Barangsiapa yang berwudhu`, kemudian ia memperbagus wudhu`nya maka keluarlah dosa-dosanya dari jasadnya, hingga keluar dari ujung kukunya"
HR. Muslim, No. 245.
24. BERSYAHADAT SETELAH BERWUDHU`
(Barangsiapa berwudhu` lalu memperbagus wudhu`nya kemudian ia mengucapkan:
أشْهَدُ أنْ لاَّ إلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ ورَسُوْلُُُهُ،
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
(Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang haq selain Allah tiada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad hamba dan utusan-Nya,Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci," maka dibukakan baginya pintu-pintu surga dan ia dapat memasukinya dari pintu mana saja yang ia kehendaki"
HR. Muslim, No. 234.
25. MENGUCAPKAN DO`A SETELAH AZAN
"Barangsiapa mengucapkan do`a ketika ia mendengar seruan azan:
اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ والصَّلاَةِ القَائِمَةِ, آتِ مُحَمَّداً الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَّحْمُوْداً الَّذِيْ وَعَدتَّهُ
((Ya Allah pemilik panggilan yang sempurna dan shalat yang ditegakkan, berilah Muhammad wasilah (derajat paling tinggi di surga) dan kelebihan, dan bangkitkanlah ia dalam kedudukan terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya)) maka ia berhak mendapatkan syafa`atku pada hari kiamat"
HR. Bukhari, Juz. II/No. 77.
26. MEMBANGUN MASJID
"Barangsiapa membangun masjid karena mengharapkan keridhaan Allah maka dibangunkan baginya yang serupa di syurga" HR. Bukhari, No. 450.
27. BERSIWAK
"Seandainya saya tidak mempersulit umatku niscaya saya perintahkan mereka untuk bersiwak pada setiap shalat" HR. Bukhari II/No. 331 dan HR. Muslim, No. 252.
28. PERGI KE MASJID
"Barangsiapa berangkat ke masjid pada waktu pagi atau sore, niscaya Allah mempersiapkan baginya tempat persinggahan di surga setiap kali ia berangkat pada waktu pagi atau sore" HR. Bukhari, Juz. II/No. 124 dan HR. Muslim, No. 669.
29. SOLAT LIMA WAKTU
"Tiada seorang muslim kedatangan waktu shalat fardhu kemudian ia memperbagus wudhu`nya, kekhusyu`annya dan ruku`nya kecuali hal itu menjadi pelebur dosa-dosa yang dilakukan sebelumnya selama ia tidak dilanggar suatu dosa besar. Dan yang demikian itu berlaku sepanjang masa" HR. Muslim, No. 228.
30. SOLAT SUBUH DAN ASAR
"Barangsiapa shalat pada dua waktu pagi dan sore (subuh dan ashar) maka ia masuk surga" HR. Bukhari, Juz. II/No. 43.
31. SOLAT JUMAAT
"Barangsiapa berwudhu` lalu memperindahnya, kemudian ia menghadiri shalat Jum`at, mendengar dan menyimak (khutbah) maka diampuni dosanya yang terjadi antara Jum`at pada hari itu dengan Jum`at yang lain dan ditambah lagi tiga hari" HR. Muslim, 857.
32. SAAT DIKABULKANNYA PERMOHONAN PADA HARI JUMAAT
"Pada hari ini terdapat suatu saat bilamana seorang hamba muslim bertepatan dengannya sedangkan ia berdiri shalat seraya bermohon kepada Allah sesuatu, tiada lain ia akan dikabulkan permohonannya"
HR. Bukhari, Juz. II/No. 344 dan HR. Muslim, No. 852.
33. MENGIRINGI SOLAT FARDHU DENGAN SOLAT SUNNAT RAWATIB
"Tiada seorang hamba muslim shalat karena Allah setiap hari 12 rakaat sebagai shalat sunnat selain shalat fardhu, kecuali Allah membangunkan baginya rumah di surga" HR. Muslim, No. 728.
34. SOLAT 2 (DUA) RAKAAT SETELAH MELAKUKAN DOSA
"Tiada seorang hamba yang melakukan dosa, lalu ia berwudhu` dengan sempurna kemudian berdiri melakukan shalat 2 rakaat, lalu memohon ampunan Allah, melainkan Allah mengampuninya" HR. Abu Daud, No.1521.
35. SOLAT MALAM
"Shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu adalah shalat malam"
HR. Muslim, No. 1163.
36. SOLAT DHUHA
"Setiap persendian dari salah seorang di antara kalian pada setiap paginya memiliki kewajiban sedekah, sedangkan setiap tasbih itu sedekah, setiap tahmid itu sedekah, setiap tahlil itu sedekah, setiap takbir itu sedekah, memerintahkan kepada yang makruf itu sedekah dan mencegah dari yang mungkar itu sedekah, tetapi semuanya itu dapat terpenuhi dengan melakukan shalat 2 rakaat dhuha" HR. Muslim, No. 720.
37. SELAWAT KEPADA NABI SAW
"Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah membalas shalawatnya itu sebanyak 10 kali" HR. Muslim, No. 384.
38. PUASA
"Tiada seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah melainkan Allah menjauhkannya karena puasa itu dari neraka selama 70 tahun" HR. Bukhari, Juz. VI/No. 35.
39. PUASA 3 (TIGA) HARI PADA SETIAP BULAN
"Puasa 3 (tiga) hari pada setiap bulan merupakan puasa sepanjang masa"
HR. Bukhari, Juz. IV/No. 192 dan HR. Muslim, No. 1159.
40. PUASA 6 (ENAM) HARI PADA BULAN SYAWAL
"Barangsiapa melakukan puasa Ramadhan, lalu ia mengiringinya dengan puasa 6 hari pada bulan Syawal maka hal itu seperti puasa sepanjang masa"
HR. Muslim, 1164.
41. PUASA `ARAFAT
"Puasa pada hari `Arafat (9 Dzulhijjah) dapat melebur (dosa-dosa) tahun yang lalu dan yang akan datang" HR. Muslim, No. 1162.
42. PUASA `ASYURA
"Dan dengan puasa hari `Asyura (10 Muharram) saya berharap kepada Allah dapat melebur dosa-dosa setahun sebelumnya" HR. Muslim,No. 1162.
43. MEMBERI HIDANGAN BERBUKA BAGI ORANG YANG BERPUASA
"Barangsiapa yang memberi hidangan berbuka bagi orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti pahala orang berpuasa itu, dengan tidak mengurangi pahalanya sedikitpun" HR. Tirmidzi, No. 807.
44. SOLAT DI MALAM LAILATUL QADR
"Barangsiapa mendirikan shalat di (malam) Lailatul Qadr karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu"
HR. Bukhari Juz. IV/No. 221 dan HR. Muslim, No. 1165.
45. SEDEKAH
"Sedekah itu menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api"
HR. Tirmidzi, No. 2616.
46. HAJI DAN UMRAH
"Dari umrah ke umrah berikutnya merupakan kaffarah (penebus dosa) yang terjadi di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga" HR. Muslim, No. 1349.
47. BERAMAL SOLIH PADA 10 HARI BULAN DZULHIJJAH
"Tiada hari-hari, beramal shalih pada saat itu lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini, yaitu 10 hari pada bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: "Dan tidak (pula) jihad di jalan Allah? Beliau bersabda: "Tidak (pula) jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian ia tidak kembali lagi dengan membawa sesuatu apapun"
HR. Bukhari, Juz. II/No. 381.
48. JIHAD DI JALAN ALLAH
"Bersiap siaga satu hari di jalan Allah adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya, dan tempat pecut salah seorang kalian di surga adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya" HR. Bukhari, Juz. VI/No. 11.
49. INFAQ DI JALAN ALLAH
"Barangsiapa membantu persiapan orang yang berperang maka ia (termasuk) ikut berperang, dan barangsiapa membantu mengurusi keluarga orang yang berperang, maka iapun (juga) termasuk ikut berperang" HR. Bukhari, Juz.VI/No. 37 dan HR. Muslim, No. 1895.
50. MENYEMBAHYANGKAN MAYAT DAN MENGIRINGI JENAZAH
"Barangsiapa ikut menyaksikan jenazah sampai dishalatkan maka ia memperoleh pahala satu qirat, dan barangsiapa yang menyaksikannya sampai dikubur maka baginya pahala dua qirat. Lalu dikatakan: "Apakah dua qirat itu?", beliau menjawab: ((Seperti dua gunung besar))" HR. Bukhari, Juz. III/No. 158.
51. MENJAGA LIDAH DAN KEMALUAN
"Siapa yang menjamin bagiku "sesuatu" antara dua dagunya dan dua selangkangannya, maka aku jamin baginya surga"
HR. Bukhari, Juz. II/No. 264 dan HR. Muslim, No. 265.
52. KEUTAMAAN MENGUCAPKAN LAA ILAHA ILLALLAH DAN SUBHANALLAH WA BI HAMDIH
"Barangsiapa mengucapkan:
((لاَ إلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ)) sehari seratus kali, maka baginya seperti memerdekakan 10 budak, dan dicatat baginya 100 kebaikan,dan dihapus darinya 100 kesalahan, serta doanya ini menjadi perisai baginya dari syaithan pada hari itu sampai sore. Dan tak seorangpun yang mampu menyamai hal itu, kecuali seseorang yang melakukannya lebih banyak darinya". Dan beliau bersabda: "Barangsiapa mengucapkan: (( سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ )) satu hari 100 kali, maka dihapuskan dosa-dosanya sekalipun seperti buih di lautan"
HR. Bukhari, Juz. II/No. 168 dan HR. Muslim, No. 2691.
53. MENYINGKIRKAN GANGGUAN DARI JALAN
"Saya telah melihat seseorang bergelimang di dalam kenikmatan surga dikarenakan ia memotong pohon dari tengah-tengah jalan yang mengganggu orang-orang" HR. Muslim.
54. MENDIDIK ANAK PEREMPUAN
"Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan, di mana ia melindungi, menyayangi, dan menanggung beban kehidupannya maka ia pasti akan mendapatkan surga" HR. Ahmad dengan sanad yang baik.
55. BERBUAT BAIK KEPADA HAIWAN
"Ada seseorang melihat seekor anjing yang menjilat-jilat debu karena kehausan maka orang itu mengambil sepatunya dan memenuhinya dengan air kemudian meminumkannya pada anjing tersebut, maka Allah berterimakasih kepadanya dan memasukkannya ke dalam surga" HR. Bukhari.
57. MENINGGALKAN PERDEBATAN
"Aku adalah pemimpin rumah di tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan padahal ia dapat memenangkannya" HR. Abu Daud.
58. MENGUNJUNGI SAUDARA-SAUDARA SEIMAN
((Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang para penghuni surga? Mereka berkata: "Tentu wahai Rasulullah", maka beliau bersabda: "Nabi itu di surga, orang yang jujur di surga, dan orang yang mengunjungi saudaranya yang sangat jauh dan dia tidak mengunjunginya kecuali karena Allah maka ia di surga")) Hadits hasan, riwayat At-Thabrani.
59. KETAATAN SEORANG ISTERI TERHADAP SUAMINYA
"Apabila seorang perempuan menjaga shalatnya yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menjaga kemaluannya serta menaati suaminya maka ia akan masuk surga melalui pintu mana saja yang ia kehendaki" HR. Ibnu Hibban, hadits shahih.
60. TIDAK MEMINTA-MINTA KEPADA ORANG LAIN
"Barangsiapa yang menjamin dirinya kepadaku untuk tidak meminta-minta apapun kepada manusia maka aku akan jamin ia masuk surga"
Hadits shahih, riwayat Ahlus Sunan.
Judul Asli: 60 باباً من أبواب الأجر وكفارات الخطايا - دار الوطن
Diterjemahkan oleh: Abdurrauf Amak Lc
Monday, November 22, 2010
Tips Kuatkan Daya Ingatan
Amalkan Tidur Yang Cukup
- 1/3 hidup kita dihabiskan dengan tidur. Namun ada orang yg suka tidur lewat atau mengabaikan tidur yg cukup. Badan perlu rehat. Keletihan hanya akan mengganggu maklumat/data yang telah disimpan oleh otak dan juga menjejaskan kemampuan untuk mempelajari sesuatu yg baru. Oleh itu, amalkan tidur yg cukup di malam hari kerana ia dapat membantu daya ingatan kita berfungsi.
Mengawal Tekanan
- Tekanan hanya akan membuat jiwa anda tidak tenteram dan menyebabkan kesihatan anda terganggu. Anda juga lebih cenderung untuk menjadi seseorang yang tidak peka dengan keadaan persekitaran. Anda tidak dapat berfikir dengan jelas dan daya ingatan anda juga terjejas. Oleh itu, kawal tekanan anda dengan baik seperti bermeditasi, membaca Al-Quran, yoga, sauna, aromaterapi dan sebagainya.
Berhati-hati Dengan Pengambilan Vitamin atau Makanan Tambahan
- Sesetengah produk yg dijual di kaunter atau farmasi tidak sesuai dengan kita. Ada yg kononnya dapat meningkatkan daya ingatan. Tetapi sebaliknya ada yg memberi kesan sampingan. Oleh itu, lebih baik jika kita mendapatkan vitamin yg diperlukan oleh tubuh badan kita dengan pemakanan yg seimbang atau rujuk dahulu doktor yg bertauliah sebelum?membeli makanan tambahan.
Bersenam
- Bersenam dapat menggerakkan otot-otot dan melancarkan peredaran darah ke otak. Oleh itu, daya ingatan kita juga akan menjadi lebih baik. Amalkan senaman walaupun sekadar berjalan kaki.
Elakkan Kemurungan
- Kemurungan dalam hidup akan menyebabkan hidup anda tidak ceria. Anda sentiasa berada dalam keadaan tidak segar dan rasa kecewa. Lama-kelamaan ia turut menjejaskan daya ingatan anda dan membuat anda tidak hirau dengan persekitaran anda. Ubatilah kemurungan sebelum menjadi serius dengan berjumpa psikiatri atau beramal-ibadah mendekatkan diri kepada Tuhan.
Awasi Pengambilan Ubat
- Daya ingat mungkin menjadi lemah dengan pengambilan ubat-ubatan tertentu seperti pil hormon, ubat darah tinggi, anti-kemurungan dan sebagainya. Jika anda menghadapi masalah daya ingatan disebabkan pengambilan ubat, konsultasi dengan doktor. Jangan mengambil ubat tanpa arahan doktor.
Belajar Sesuatu yang Baru
- Cubalah aktifkan pemikiran anda dengan mempelajari sesuatu yang baru misalnya Bahasa Jepun, kursus kemahiran jangka pendek, menjahit, atau menghadiri ceramah dan motivasi.
Permainan
- Bermain sesuatu permainan seperti board games dapat merangsang minda. Contohnya, catur, scrabble (Sahibba) dan Monopoli. Selain itu, teknologi sekarang lebih baik seperti permainan komputer dan Playstation. Pilihlah jenis permainan yang mencabar minda.
Banyak Membaca
- Jadikan amalan membaca sebagai kegiatan harian. Membaca dapat meluaskan pengetahuan, mengembangkan minda dan menajam daya ingatan. Cuba ingat sedikit-sebanyak fakta yang terkandung di dalam bahan bacaan.
Katakan Berulang Kali
- Untuk meningkat ingatan anda tentang sesuatu maklumat atau tarikh, katakan dengan kuat dan berulang kali sehingga anda benar-benar ingat akan maklumat tersebut.
Fokus
- Daya ingatan dapat dilancarkan sekiranya anda sering fokus dalam sesuatu, contohnya matlamat hidup. Anda juga dapat belajar fokus dengan menumpukan fikiran anda pada sesuatu perkara dan mencatatkan apa yang anda fikirkan.
Bermain Dengan Angka
- Asahkan minda anda dengan cuba bermain dengan angka seperti mengingati nombor telefon rakan-rakan. Selain itu, anda boleh menghubungkaitkan angka-angka tersebut dengan sesuatu bagi meningkatkan daya ingatan.
Membaca Al-Quran
- Sekiranya anda seorang Muslim, amalkan membaca Al-Quran walau sehelai muka surat setiap hari. Membaca Al-Quran dapat menerang jiwa, menenangkan perasaan dan menajamkan daya ingatan dengan lebih baik
Thursday, November 11, 2010
Kisah Nabi Sulaiman dgn Seekor Semut
Di zaman Nabi Allah Sulaiman berlaku satu peristiwa, apabila Nabi Allah
Sulaiman nampak seekor semut melata di atas batu, lantas Nabi Allah Sulaiman
merasa hairan bagaimana semut ini hendak hidup di atas batu yang kering di
tengah-tengah padang pasir yang tandus.
Nabi Allah Sulaiman pun bertanya kepada semut: " Wahai semut apakah engkau
yakin ada makanan cukup untuk kamu".Semut pun menjawab: "Rezeki di tangan ALLAH, aku percaya rezeki di tangan ALLAH, aku yakin di atas batu kering di padang pasir yang tandus ini ada rezeki untuk ku".
Lantas Nabi Allah Sulaiman pun bertanya: " Wahai semut, berapa banyakkah
engkau makan? Apakah yang engkau gemar makan? Dan banyak mana engkau makan
dalam sebulan?"Jawab semut: "Aku makan hanya sekadar sebiji gandum sebulan".
Nabi Allah Sulaiman pun mencadangkan: "Kalau kamu makan hanya sebiji gandum
sebulan tak payah kamu melata di atas batu, aku boleh tolong".
Nabi Allah Sulaiman pun mengambil satu bekas, dia angkat semut itu dan
dimasukkan ke dalam bekas; kemudian Nabi ambil gandum sebiji, dibubuh dalam
bekas dan tutup bekas itu. Kemudian Nabi tinggal semut di dalam bekas dengan sebiji gandum selama satu bulan.
Bila cukup satu bulan Nabi Allah Sulaiman lihat gandum sebiji tadi hanya
dimakan setengah sahaja oleh semut, lantas Nabi Allah Sulaiman menemplak
semut: "Kamu rupanya berbohong pada aku!. Bulan lalu kamu kata kamu makan sebiji gandum sebulan, ini sudah sebulan tapi kamu makan setengah".
Jawab semut: "Aku tidak berbohong, aku tidak berbohong, kalau aku ada di
atas batu aku pasti makan apa pun sehingga banyaknya sama seperti sebiji
gandum sebulan, kerana makanan itu aku cari sendiri dan rezeki itu datangnya daripada Allah dan Allah tidak pernah lupa padaku.
Tetapi bila kamu masukkan aku dalam bekas yang tertutup, rezeki aku
bergantung pada kamu dan aku tak percaya kepada kamu, sebab itulah aku makan setengah sahaja supaya tahan dua bulan. Aku
takut kamu lupa".
Sulaiman nampak seekor semut melata di atas batu, lantas Nabi Allah Sulaiman
merasa hairan bagaimana semut ini hendak hidup di atas batu yang kering di
tengah-tengah padang pasir yang tandus.
Nabi Allah Sulaiman pun bertanya kepada semut: " Wahai semut apakah engkau
yakin ada makanan cukup untuk kamu".Semut pun menjawab: "Rezeki di tangan ALLAH, aku percaya rezeki di tangan ALLAH, aku yakin di atas batu kering di padang pasir yang tandus ini ada rezeki untuk ku".
Lantas Nabi Allah Sulaiman pun bertanya: " Wahai semut, berapa banyakkah
engkau makan? Apakah yang engkau gemar makan? Dan banyak mana engkau makan
dalam sebulan?"Jawab semut: "Aku makan hanya sekadar sebiji gandum sebulan".
Nabi Allah Sulaiman pun mencadangkan: "Kalau kamu makan hanya sebiji gandum
sebulan tak payah kamu melata di atas batu, aku boleh tolong".
Nabi Allah Sulaiman pun mengambil satu bekas, dia angkat semut itu dan
dimasukkan ke dalam bekas; kemudian Nabi ambil gandum sebiji, dibubuh dalam
bekas dan tutup bekas itu. Kemudian Nabi tinggal semut di dalam bekas dengan sebiji gandum selama satu bulan.
Bila cukup satu bulan Nabi Allah Sulaiman lihat gandum sebiji tadi hanya
dimakan setengah sahaja oleh semut, lantas Nabi Allah Sulaiman menemplak
semut: "Kamu rupanya berbohong pada aku!. Bulan lalu kamu kata kamu makan sebiji gandum sebulan, ini sudah sebulan tapi kamu makan setengah".
Jawab semut: "Aku tidak berbohong, aku tidak berbohong, kalau aku ada di
atas batu aku pasti makan apa pun sehingga banyaknya sama seperti sebiji
gandum sebulan, kerana makanan itu aku cari sendiri dan rezeki itu datangnya daripada Allah dan Allah tidak pernah lupa padaku.
Tetapi bila kamu masukkan aku dalam bekas yang tertutup, rezeki aku
bergantung pada kamu dan aku tak percaya kepada kamu, sebab itulah aku makan setengah sahaja supaya tahan dua bulan. Aku
takut kamu lupa".
Peringatan Untuk Diri Yang Lalai
Hai Diri semakin lupa dengan dengan kehidupan akhirat dan sentiasa terpedaya dengan kehidupan dunia yang semantara sedangkan hakikat kehidupan dunia adalah seperti apa yang digambarkan oleh Allah swt:
“ Dan kehidupan dunia adalah semata-mata keseronokan dan bermain-main. Dan sesungguhnya kehidupan yang sebenar adalah kehidupan akhirat. Ini sekiranya mereka benar-benar mengetahui”
Orang yang benar-benar mengetahui tentang kehidupan akhirat tidak tertipu kehidupan dunia yang melekakan. Orang yang jahil adalah yang tertipu dengan kehidupan dunia, ini menunjukkan diri ini amat jahil oh tuhan.
Saat-saat kematian semakin menghampiri tetapi diri ini sentiasa lalai untuk mendapat amal akhirat. Apabila mendapat nikmat dunia, rasa seronok sehingga terlanggar perintahnya dan meninggalkann ketaatan sedikit demi sedikit. Apabila Allah menguji dan menarik nikmat tersebut, amat sedih dengan kehilangan nikmat dunia tetapi sebenarnya Allah hendak mengembalikan diri ini kepadanya.
Bersedihlah dengan kehilangan amal akhirat bukannya kehilangan dunia. Ingatlah Allah ingin member I peluang untuk kembali kepadanya sebelum datangnya saat kematian. Rebutla peluang ini sebaik-baiknya sebelum terlambat. Nabi saw bersabda:
“Bersegeralah kamu beramal sebelum datangnya tujuh perkara:
1. Adakah kamu menanti sehingga kamu fakir yang menyebabkan kamu lupa.
2. Adakah kamu menanti sehingga kamu kaya sangat yang menyebabkan kamu melampaui batas.
3. Adakah kamu menanti sehingga kamu sakit yang merosakkan badan kamu.
4. Adakah kamu menanti sehingga kamu tua yang melemahkan kamu.
5. Adakah kamu menanti sehingga mati yang semakin menghampiri kamu.
6. Adakah kamu menanti sehingga tibanya dajal. Dajal adalah seburuk2 benda gaib yang dinanti.
7. Adakah kamu menanti sehingga datangnya kiamat. Kiamat adalah perkara yang menakutkan dan amat pahit.”
Hadis riwayat imam Tirmizi.
Ingatlah wahai diri bahawa setiap apa yang kamu buat akan dihisab oleh tuhan. Jangan seronok dan leka melakukan apa saja tanpa sedar Allah murka dengan dirimu. Firman Allah swt:
“Adakah manusia meyangka dia akan dibiarkan begitu sahaja (tanpa dihisab dan dibalas)?”
Ayat 36 surah al-Qiamah
Ingatlah kematian sentiasa mengekori mu. Setiap saat masa berlalu semakin hampir i dan akhirnya kamu pasti akan bertemu dengannya. Firman Allah swt:
“ Katakanlah hai Muhammad, sesungguhnya kematian yang mana kamu lari daripadanya , ia pasti akan menemuimu.”
Ayat 8 surah al-Jumaah
Walaupun diri sentiasa melihat kematian tetapi mengapa tidak menambahkan keimanan kamu dan mendekatkan diri dengan akhirat. Ini adalah hati yang keras dan hati yang lalai dalam ibadah. Firman Allah swt:
“ Maka celakalah bagi orang-orang yang keras hatinya daripada mengingati Allah. Mereka itu berada dalam kesesatan yang nyata.”
Ayat 22 surah az-Zumar.
Hati yang keras ini adalah hanya layak untuk neraka sahaja. Allah sentiasa bertanya bilakah hati ini hendak khusyuk kepada tuhan dan patuh segala perintahnya. Firman Allah swt:
“ Bukankah sudah sampai masa bagi orang-orang beriman untuk tunduk khusyuk mereka kepada mengingati Allah dan patuh dengan kebenaran yang Allah telah turunkan…”
Ayat 16 surah al-Hadid
Adakah setelah malaikat mencabut nyawa baru hendak menyesali terhadap perbuatan-perbuatan yang melampau di dunia. Ketika itu tidak ada gunanya. Nasi sudah busuk (jadi bubur sedap lagi). Firman Allah swt:
“ Sehinggalah datang kematian kepada salah seorang mereka. Dia berkata : Hai tuhanku kembalikan aku ke dunia, supaya aku dapat beramal soleh yang mana telah aku tinggalkan. (jawapan tuhan) Tidak sama sekali, itu hanya ucapan yang diucapkan (tidak ada gunanya) dan mereka akan melalui alam barzakh sehinggalah hari mereka dibangkitkan.”
Ayat 99,100 surah al-Mukminun
Ingatlah wahai diri sehebat mana ilmu, sebesar mana mahligai mu, setingga mana pangkat mu, sebanyak mana pengawal mu; itu semua tidak menghalang malaikat maut untuk mencabutn nyawamu. Firman Allah swt:
“ Dimana sahaja kamu berada, pasti kematian akan menemuimu sekalipun kamu berada di dalam bangunan-bangunan yang kukuh dan terkawal.”
Ayat 78 surah an-Nisa
Bila mana kamu sudah ingat mati dan menyesal terhadap perbuatan-perbuatan yang lampau; Ingat penyesalan sahaja tidak berguna, diri ini kena bangun beramal dan tidak hanya berazam tanpa ada perlaksanaan. Nabi saw bersabda:
“ Orang yang cerdik adalah orang yang sentiasa bermuhasabah dirinya dan beramal untuk kehidupan selepas mati. Orang yang lemah adalah orang yang sentiasa mengikut hawa nafsunya dan hanya berangan-angan Allah akan membalasnya dengan syurga (sedangkan tidak beramal).”
Hadis riwayat Imam al-Hakim
Ya Allah banyaknya dosa hamba mu ini dan sedikit amalan akhirat.
Amalan yang sedikit entah mencakupi syarat ikhlas atau tidak,
Hati ini semakin jauh dari mu, oleh itu bersihkanlah hati ini dan isilah dengan cahaya-cahaya iman,
Aku tidak peduli samada manusia mengasihi atau membenci, asalkan engkau menerimaku kembali.
Ya Allah sekiranya mati ini lebih baik untuk mengelakkan fitnah dunia dan baik untuk agamaku cabutlah nyawa ini dalam keadaan engkau reda kepadanya.
Sekiranya hidup ini lebih baik untuk menyumbang terhadap agamamu dan menambahkan amal baikku panjangkanlah umurku dalam keredaanmu.
15 Anugerah Allah pada Wanita
Pada suatu ketika di Madinah, Rasulullah s.a.w. Keluar mengiringi jenazah. Baginda dapati beberapa orang wanita dalam majlis tersebut. Lalu Baginda bertanya, “Adakah kamu menyembahyangkan mayat?
” Jawab mereka,”Tidak” Sabda Baginda “Seeloknya kamu sekalian tidak perlu ziarah Dan tidak Ada pahala bagi kamu. Tetapi tinggallah di rumah Dan berkhidmatlah kepada suami nescaya pahalanya sama dengan ibadat kaum orang lelaki.
2. Wanita yang memerah susu binatang dengan ‘Bismillah’ akan didoakan oleh binatang itu dengan DOA keberkatan.
3. Wanita yang menguli tepung gandum dengan ‘Bismillah’, Allah akan berkatkan rezekinya.
4. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti menyapu lantai di Baitullah ( Kaabah).
5. “Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan membinakan 7 parit di antara dirinya dengan api neraka, jarak di antara parit itu ialah sejauh langit Dan bumi.”
6. “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utas benang yang dibuat Dan memadamkan seratus perbuatan jahat.”
7. “Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menganyam akan benang dibuatnya, Allah telah menentukan satu tempat khas untuknya di atas tahta di Hari akhirat.”
8. “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang Dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan mencatit baginya ganjaran sama seperti orang yang memberi makan kepada 1000 orang lapar Dan memberi pakaian kepada 1000 orang yang tidak berpakaian.”
9. “Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan rambut anaknya, menyikatnya, mencuci pakaian mereka Dan mencuci akan diri anaknya itu, Allah akan mencatatkan untuknya pekerjaan baik sebanyak helai rambut mereka Dan memadamkan sebanyak itu pula pekerjaan jahat Dan menjadikan dirinya kelihatan berseri di Mata orang-orang yang memerhatikannya.”
10. Sabda Nabi s.a.w. : ” Ya Fatimah setiap wanita meminyakkan rambut Dan janggut suaminya, memotong misai Dan mengerat kukunya, Allah akan memberi minum kepadanya dari sungai-sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut Dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman daripada taman-taman syurga Dan dicatatkan Allah baginya kelepasan dari api neraka Dan selamatlah IA melintas Titian Shiratul Mustaqim.”
11. Jika suami mengajarkan atau menerangkan kepada isterinya satu masalah agama atau dunia dia akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.
12. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar Dan berjuang ke jalan Allah Dan kemudian menjaga adab rumahtangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat Dan bidadari Dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga Dan menunggu kedatangan suaminya dengan menunggang kuda yang diperbuat daripada permata yakut.
13. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya iaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah. Dunia ini adalah perhiasan Dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita (isteri) yang solehah.
14. Salah satu tanda keberkatan wanita itu ialah cepat perkahwinannya, cepat pula kehamilannya Dan ringan pula maharnya (mas kahwin).
15. Sebaik-baik wanita ialah wanita (isteri) yang apabila engkau memandang kepadanya IA menggembirakan kamu, jika engkau memerintahnya IA mentaati perintah tersebut Dan jika engkau bermusafir dia menjaga harta engkau Dan dirinya. Maksud hadis: Dunia yang paling aku sukai ialah wanita solehah.
Keutamaan Sepuluh Hari Pertama bulan Dzulhijjah (bulan haji)

Gambar Credit kepada Lutfi Lokman (www.na5wa.com)
Sebentar lagi hari-hari kebaikan akan tiba, hari di mana amal saleh yang dikerjakan pada hari-hari itu sangat dicintai Allah, bahkan melebihi jihad fii sabiilillah, itulah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلىَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ – يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ – قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ ؟ قَالَ “وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
“Tidak ada hari di mana amal saleh pada hari itu lebih dicintai Allah ‘Azza wa Jalla daripada hari-hari ini –yakni sepuluh hari (pertama bulan Dzulhijjah)- para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak juga jihad fii sabiilillah?” Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fii sabiilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa-raga dan hartanya, kemudian tidak bersisa lagi.” (HR. Bukhari)
Oleh kerana itu seorang tabi’in yang bernama Sa’id bin Jubair jika memasuki sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah bersungguh-sungguh sekali dalam beribadah, sampai hampir tidak ada seorang yang mampu beribadah sepertinya. Jika kita memperhatikan hadits di atas, maka kita dapat mengambil beberapa kesimpulan:
Bahawa hari-hari di dunia yang paling utama adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Amal saleh yang dikerjakan pada hari itu dilipatgandakan pahalanya.
Allah mencintai amal saleh yang dikerjakan di hari-hari itu.
Tentu semua ini membuat seorang muslim berupaya untuk memanfaatkan hari-hari tersebut dengan ketaatan dan ibadah. Allah bersumpah dengan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah Dalam Al Qur’an, Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman,
“Demi waktu fajar—Dan malam yang sepuluh.” (Al Fajr: 1-2)
Banyak ulama salaf yang menafsirkan malam yang sepuluh di sini dengan sepuluh malam yang pertama bulan Dzulhijjah. Di antaranya adalah Ibnu Abbas, Ibnuz Zubair, Ikrimah, Mujahid dan lain-lain.
Pendapat ini dipilih pula oleh Ibnu Jarir Ath Thabariy dan Ibnu Katsir dalam kedua tafsir mereka (lihat Zaadul Masiir karya Ibnul Jauzi 9/103). Dalam surat Al Hajj, Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:
“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebagian daripadanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir. (Al Hajj: 28)
Sebagian ulama yang berpendapat bahwa “hari-hari yang telah ditentukan” adalah sepuluh hari perama bulan Dzulhijjah, di antara mereka adalah Abu Hanifah, Syafi’i dan Ahmad berdasarkan riwayat yang masyhur darinya.
Ini juga pendapat kebanyakan ulama salaf sebagaimana diriwayatkan oleh Mujahid dari Ibnu Umar, Sa’id bin Jubair dari Ibnu ‘Abbas. Dan pendapat inilah yang dipegang oleh Al Hasan, ‘Athaa’ dan lain-lain. Hari apakah yang paling utama di antara sepuluh hari ini? Di antara sepuluh hari ini yang paling utama adalah adalah hari haji akbar yaitu hari nahr (10 Dzulhijjah), berdasarkan hadits berikut:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قُرْطٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَعْظَمَ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ * (ابوداود)
Dari Abdullah bin Qurth dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling agung di sisi Allah Tabaaraka wa Ta’aala adalah hari nahar, lalu hari qar (setelah hari nahar).” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Hakim)
Kemudian “Hari apakah yang lebih utama antara 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dengan 10 hari terakhir bulan Ramadhan?” Ibnul Qayyim rahimahullah menjawab, “Malam 10 hari terakhir bulan Ramadhan lebih utama daripada malam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, sedangkan siang hari 10 pertama bulan Dzulhijjah lebih utama dari siang hari sepuluh terakhir bulan Ramadhan.
Dengan perincian ini kesamaran akan hilang. Yang menunjukkan demikian juga adalah karena malam 10 terakhir bulan Ramadhan memiliki kelebihan dengan lailatul qadrnya, di mana hal itu terjadi di malam hari, sedangkan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah memiliki kelebihan di siang harinya, karena terdapat hari nahr, hari ‘Arafah dan hari tarwiyah (8 Dzulhijjah).
” Di antara amal saleh yang disyari’atkan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah Setelah kita mengetahui keutamaan beramal saleh di sepuluh hari ini, maka berikut ini di antara amal-amal saleh yang disyari’atkan pada hari-hari tersebut:
1. Melaksanakan ibadah Haji dan Umrah
Haji dan Umrah termasuk amalan yang sangat utama yang balasannya adalah surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَالْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ اِلاَّ الْجَنَّةُ
“Dan hajji mabrur, tidak ada balasan untuknya selain surga.” (HR. Muslim)
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Barang siapa yang berhajji dengan tidak berkata-kata kotor dan tidak berbuat kefasikan, maka ia akan kembali seperti hari ketika dilahirkan ibunya.” (HR. Bukhari-Muslim)
2. Memperbanyak solat sunat setelah mengerjakan yang fardhunya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لَا تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلَّا رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً
“Hendaknya kamu memperbanyak sujud (yakni dengan banyak melakukan shalat sunat) karena Allah, karena tidaklah kamu bersujud kepada Allah sekali saja, kecuali Allah akan mengangkat derajatmu karenanya dan menggugurkan dosamu karenanya.” (HR. Muslim)
Dan hendaknya seseorang menjaga shalat fardhu yang lima waktu dengan berjama’ah, karena besarnya pahala pada shalat berjama’ah. Apalagi bertepatan dengan hari-hari yang utama (10 hari pertama bulan Dzulhijjah).
3. Berpuasa selama sembilan harinya (yakni dari tangal 1-9), terutama hari ‘Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah). Berdasarkan hadits yang tsabit (sah) dalam riwayat Ahmad dan Nasa’i dari Hafshah radhiyallahu ‘anha sbb:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَصُومُ تِسْعًا مِنْ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
“Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa sembilan hari bulan Dzulhijjjah, hari ‘Asyura (10 Muharram) serta tiga hari dalam setiap bulan.”
Imam Nawawiy menjelaskan bahwa puasa tersebut sangat dianjurkan sekali. Bahkan ini adalah pendapat jumhur ulama tanpa ada perselisihan lagi, dan mereka sepakat tentang keutamaannya (lih.
Haasyiyah Ar Raudhil Murabba’ 3/452) Lebih ditekankan lagi pada tanggal sembilannya (yakni hari ‘Arafah) bagi yang tidak berada di ‘Arafah. Tentang keutamaannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
“Berpuasa pada hari ‘Arafah dapat menghapuskan dosa di tahun yang lalu dan setelahnya.” (HR. Muslim)
4. Bertakbir dan berdzikr pada hari-hari tersebut.
Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’aala:
“Dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan.”( Al Hajj: 28)
Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir, lalu orang-orang mengikuti takbirnya. Dan sangat dianjurkan bertakbir setelah shalat Subuh hari ‘Arafah sampai akhir hari tasyriq, berikut ini lafaz takbirnya:
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ لَاِالهَ اِلَّا اللهُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُوَ ِللهِ اْلحَمْدُ
“Allah Maha Besar 2X, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar, milik-Nyalah segala puji.”
Imam Ahmad pernah ditanya, “Berdasarkan hadits apa anda berpendapat bahwa takbir diucapkan setelah shalat Subuh hari ‘Arafah sampai akhir hari tasyriq?” Ia menjawab, “Berdasarkan ijma’; yaitu dari Umar, Ali, Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhum.
” Dianjurkan menjaharkan suara takbirnya ketika di pasar, rumah, jalan-jalan dsb. Sunnahnya adalah masing-masing orang bertakbir sendiri-sendiri (tidak dipimpin). Ini berlaku pada semua dzikr dan do’a, kecuali karena tidak hapal sehingga ia harus belajar dengan mengikuti orang lain.
5. Berkurban pada hari nahar (10 Dzulhijjah) atau pada hari-hari tasyriq (11, 12 dan 13 Dzulhijjah) bila tidak sempat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا
“Barang siapa yang memiliki kemampuan, namun tidak berkurban, maka janganlah sekali-kali mendekati tempat shalat kami (lapangan shalat ‘Ied).” (Shahih At Targhiib 1087)
Sebagian ulama berpendapat wajibnya berkurban bagi yang mampu berdasarkan hadits ini. Bagi yang hendak berkurban dilarang mencabut atau memotong rambut dan kukunya, sampai ia berkurban berdasarkan hadits riwayat Muslim berikut:
« إِذَا رَأَيْتُمْ هِلاَلَ ذِى الْحِجَّةِ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّىَ فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ » .
“Apabila kalian melihat hilal (bulan sabit tanda tanggal satu) Dzulhijjah, sedangkan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka tahanlah (jangan dicabut) rambut dan kukunya.” (HR. Muslim)
Larangan ini menunjukkan haram, namun jika orang yang hendak berkurban melakukannya, maka cukup dengan bertobat. Larangan ini menurut zhahirnya hanya dikhususkan bagi orang yang berkurban saja, tidak termasuk isteri dan anak-anaknya jika ia mengikutsertakan mereka dalam pahala kurban.
Dan dibolehkan membasahi rambut dan menggosoknya meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok. Faedah: - Jika ia memiliki kurban lebih dari satu, maka dengan menyembelih kurban yang pertama ia boleh mencabut atau memotong rambut dan kukunya itu.
- Jika seseorang yang hendak berkurban itu mewakilkan penyembelihannya kepada orang lain, maka orang lain itu tidak mengapa mencabut atau memotong rambut dan kukunya, karena yang dilarang adalah orang yang berkurban itu, bukan wakilnya.
6. Banyak beramal saleh.
Dianjurkan memperbanyak amal saleh lainnya seperti shalat sunnah, sedekah, membaca Al Qur’an, birrul waalidain (berbakti kepada kedua orang tua), silaturrahim dsb. Demikian juga memenuhi kebutuhan kaum muslimin, menghibur orang yang tertimpa musibah di kalangan mereka serta membantu mereka.
7. Bertaubat dari dosa dan maksiat serta menjauhi larangan Allah.
Dengan bertobat seseorang akan mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah serta mendapatkan rizki dan keberkahan dari-Nya. Sedangkan tentang kewajiban menjauhi larangan Allah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« إِنَّ اللَّهَ يَغَارُ وَإِنَّ الْمُؤْمِنَ يَغَارُ وَغَيْرَةُ اللَّهِ أَنْ يَأْتِىَ الْمُؤْمِنُ مَا حَرَّمَ عَلَيْهِ » .
“Sesungguhnya Allah cemburu, orang mukmin pun cemburu, dan kecemburuan Allah adalah apabila seorang mukmin mengerjakan larangan-Nya.” (HR. Muslim)
8. Melaksanakan shalat Idul Adh-ha.
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلىَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ – يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ – قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ ؟ قَالَ “وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
“Tidak ada hari di mana amal saleh pada hari itu lebih dicintai Allah ‘Azza wa Jalla daripada hari-hari ini –yakni sepuluh hari (pertama bulan Dzulhijjah)- para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak juga jihad fii sabiilillah?” Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fii sabiilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa-raga dan hartanya, kemudian tidak bersisa lagi.” (HR. Bukhari)
Oleh kerana itu seorang tabi’in yang bernama Sa’id bin Jubair jika memasuki sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah bersungguh-sungguh sekali dalam beribadah, sampai hampir tidak ada seorang yang mampu beribadah sepertinya. Jika kita memperhatikan hadits di atas, maka kita dapat mengambil beberapa kesimpulan:
Bahawa hari-hari di dunia yang paling utama adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Amal saleh yang dikerjakan pada hari itu dilipatgandakan pahalanya.
Allah mencintai amal saleh yang dikerjakan di hari-hari itu.
Tentu semua ini membuat seorang muslim berupaya untuk memanfaatkan hari-hari tersebut dengan ketaatan dan ibadah. Allah bersumpah dengan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah Dalam Al Qur’an, Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman,
“Demi waktu fajar—Dan malam yang sepuluh.” (Al Fajr: 1-2)
Banyak ulama salaf yang menafsirkan malam yang sepuluh di sini dengan sepuluh malam yang pertama bulan Dzulhijjah. Di antaranya adalah Ibnu Abbas, Ibnuz Zubair, Ikrimah, Mujahid dan lain-lain.
Pendapat ini dipilih pula oleh Ibnu Jarir Ath Thabariy dan Ibnu Katsir dalam kedua tafsir mereka (lihat Zaadul Masiir karya Ibnul Jauzi 9/103). Dalam surat Al Hajj, Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman:
“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebagian daripadanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir. (Al Hajj: 28)
Sebagian ulama yang berpendapat bahwa “hari-hari yang telah ditentukan” adalah sepuluh hari perama bulan Dzulhijjah, di antara mereka adalah Abu Hanifah, Syafi’i dan Ahmad berdasarkan riwayat yang masyhur darinya.
Ini juga pendapat kebanyakan ulama salaf sebagaimana diriwayatkan oleh Mujahid dari Ibnu Umar, Sa’id bin Jubair dari Ibnu ‘Abbas. Dan pendapat inilah yang dipegang oleh Al Hasan, ‘Athaa’ dan lain-lain. Hari apakah yang paling utama di antara sepuluh hari ini? Di antara sepuluh hari ini yang paling utama adalah adalah hari haji akbar yaitu hari nahr (10 Dzulhijjah), berdasarkan hadits berikut:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قُرْطٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَعْظَمَ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ * (ابوداود)
Dari Abdullah bin Qurth dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling agung di sisi Allah Tabaaraka wa Ta’aala adalah hari nahar, lalu hari qar (setelah hari nahar).” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Hakim)
Kemudian “Hari apakah yang lebih utama antara 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dengan 10 hari terakhir bulan Ramadhan?” Ibnul Qayyim rahimahullah menjawab, “Malam 10 hari terakhir bulan Ramadhan lebih utama daripada malam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, sedangkan siang hari 10 pertama bulan Dzulhijjah lebih utama dari siang hari sepuluh terakhir bulan Ramadhan.
Dengan perincian ini kesamaran akan hilang. Yang menunjukkan demikian juga adalah karena malam 10 terakhir bulan Ramadhan memiliki kelebihan dengan lailatul qadrnya, di mana hal itu terjadi di malam hari, sedangkan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah memiliki kelebihan di siang harinya, karena terdapat hari nahr, hari ‘Arafah dan hari tarwiyah (8 Dzulhijjah).
” Di antara amal saleh yang disyari’atkan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah Setelah kita mengetahui keutamaan beramal saleh di sepuluh hari ini, maka berikut ini di antara amal-amal saleh yang disyari’atkan pada hari-hari tersebut:
1. Melaksanakan ibadah Haji dan Umrah
Haji dan Umrah termasuk amalan yang sangat utama yang balasannya adalah surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَالْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ اِلاَّ الْجَنَّةُ
“Dan hajji mabrur, tidak ada balasan untuknya selain surga.” (HR. Muslim)
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Barang siapa yang berhajji dengan tidak berkata-kata kotor dan tidak berbuat kefasikan, maka ia akan kembali seperti hari ketika dilahirkan ibunya.” (HR. Bukhari-Muslim)
2. Memperbanyak solat sunat setelah mengerjakan yang fardhunya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لَا تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلَّا رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً
“Hendaknya kamu memperbanyak sujud (yakni dengan banyak melakukan shalat sunat) karena Allah, karena tidaklah kamu bersujud kepada Allah sekali saja, kecuali Allah akan mengangkat derajatmu karenanya dan menggugurkan dosamu karenanya.” (HR. Muslim)
Dan hendaknya seseorang menjaga shalat fardhu yang lima waktu dengan berjama’ah, karena besarnya pahala pada shalat berjama’ah. Apalagi bertepatan dengan hari-hari yang utama (10 hari pertama bulan Dzulhijjah).
3. Berpuasa selama sembilan harinya (yakni dari tangal 1-9), terutama hari ‘Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah). Berdasarkan hadits yang tsabit (sah) dalam riwayat Ahmad dan Nasa’i dari Hafshah radhiyallahu ‘anha sbb:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَصُومُ تِسْعًا مِنْ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ
“Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa sembilan hari bulan Dzulhijjjah, hari ‘Asyura (10 Muharram) serta tiga hari dalam setiap bulan.”
Imam Nawawiy menjelaskan bahwa puasa tersebut sangat dianjurkan sekali. Bahkan ini adalah pendapat jumhur ulama tanpa ada perselisihan lagi, dan mereka sepakat tentang keutamaannya (lih.
Haasyiyah Ar Raudhil Murabba’ 3/452) Lebih ditekankan lagi pada tanggal sembilannya (yakni hari ‘Arafah) bagi yang tidak berada di ‘Arafah. Tentang keutamaannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
“Berpuasa pada hari ‘Arafah dapat menghapuskan dosa di tahun yang lalu dan setelahnya.” (HR. Muslim)
4. Bertakbir dan berdzikr pada hari-hari tersebut.
Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’aala:
“Dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan.”( Al Hajj: 28)
Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir, lalu orang-orang mengikuti takbirnya. Dan sangat dianjurkan bertakbir setelah shalat Subuh hari ‘Arafah sampai akhir hari tasyriq, berikut ini lafaz takbirnya:
اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُ لَاِالهَ اِلَّا اللهُ اَللهُ اَكْبَرُ اَللهُ اَكْبَرُوَ ِللهِ اْلحَمْدُ
“Allah Maha Besar 2X, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar, milik-Nyalah segala puji.”
Imam Ahmad pernah ditanya, “Berdasarkan hadits apa anda berpendapat bahwa takbir diucapkan setelah shalat Subuh hari ‘Arafah sampai akhir hari tasyriq?” Ia menjawab, “Berdasarkan ijma’; yaitu dari Umar, Ali, Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhum.
” Dianjurkan menjaharkan suara takbirnya ketika di pasar, rumah, jalan-jalan dsb. Sunnahnya adalah masing-masing orang bertakbir sendiri-sendiri (tidak dipimpin). Ini berlaku pada semua dzikr dan do’a, kecuali karena tidak hapal sehingga ia harus belajar dengan mengikuti orang lain.
5. Berkurban pada hari nahar (10 Dzulhijjah) atau pada hari-hari tasyriq (11, 12 dan 13 Dzulhijjah) bila tidak sempat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا
“Barang siapa yang memiliki kemampuan, namun tidak berkurban, maka janganlah sekali-kali mendekati tempat shalat kami (lapangan shalat ‘Ied).” (Shahih At Targhiib 1087)
Sebagian ulama berpendapat wajibnya berkurban bagi yang mampu berdasarkan hadits ini. Bagi yang hendak berkurban dilarang mencabut atau memotong rambut dan kukunya, sampai ia berkurban berdasarkan hadits riwayat Muslim berikut:
« إِذَا رَأَيْتُمْ هِلاَلَ ذِى الْحِجَّةِ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّىَ فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ » .
“Apabila kalian melihat hilal (bulan sabit tanda tanggal satu) Dzulhijjah, sedangkan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka tahanlah (jangan dicabut) rambut dan kukunya.” (HR. Muslim)
Larangan ini menunjukkan haram, namun jika orang yang hendak berkurban melakukannya, maka cukup dengan bertobat. Larangan ini menurut zhahirnya hanya dikhususkan bagi orang yang berkurban saja, tidak termasuk isteri dan anak-anaknya jika ia mengikutsertakan mereka dalam pahala kurban.
Dan dibolehkan membasahi rambut dan menggosoknya meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok. Faedah: - Jika ia memiliki kurban lebih dari satu, maka dengan menyembelih kurban yang pertama ia boleh mencabut atau memotong rambut dan kukunya itu.
- Jika seseorang yang hendak berkurban itu mewakilkan penyembelihannya kepada orang lain, maka orang lain itu tidak mengapa mencabut atau memotong rambut dan kukunya, karena yang dilarang adalah orang yang berkurban itu, bukan wakilnya.
6. Banyak beramal saleh.
Dianjurkan memperbanyak amal saleh lainnya seperti shalat sunnah, sedekah, membaca Al Qur’an, birrul waalidain (berbakti kepada kedua orang tua), silaturrahim dsb. Demikian juga memenuhi kebutuhan kaum muslimin, menghibur orang yang tertimpa musibah di kalangan mereka serta membantu mereka.
7. Bertaubat dari dosa dan maksiat serta menjauhi larangan Allah.
Dengan bertobat seseorang akan mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah serta mendapatkan rizki dan keberkahan dari-Nya. Sedangkan tentang kewajiban menjauhi larangan Allah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« إِنَّ اللَّهَ يَغَارُ وَإِنَّ الْمُؤْمِنَ يَغَارُ وَغَيْرَةُ اللَّهِ أَنْ يَأْتِىَ الْمُؤْمِنُ مَا حَرَّمَ عَلَيْهِ » .
“Sesungguhnya Allah cemburu, orang mukmin pun cemburu, dan kecemburuan Allah adalah apabila seorang mukmin mengerjakan larangan-Nya.” (HR. Muslim)
8. Melaksanakan shalat Idul Adh-ha.
Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyari’atkannya hari raya ini. Hari ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan, maka janganlah menjadikannya sebagai hari keangkuhan dan kesombongan; janganlah menjadikannya sebagai kesempatan bermaksiat dan bergelimang di atas maksiat,
seperti: nyanyi-nyanyian, main judi, mabuk-mabukkan dan sejenisnya yang dapat membuat amal kebaikan yang dikerjakannya selama sepuluh hari terhapus. Khaatimah Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, hendaknya setiap muslim dan muslimah mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan,
berdzikr dan bersyukur kepada Allah. Melaksanakan kewajiban dan menjauhi larangan serta memanfaatkan kesempatan ini agar memperoleh rahmat dan ridha-Nya.
Ditulis oleh Abu Yahya Marwan Bin Musa, Disebarkan Melalui www.arabic.web.id
Maraaji’: Khutbah tentang Fadhlu ‘asyri Dzilhijjah wa maa yuf’alu fiihaa min a’maal, risalah tentang keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah (karya Syaikh Abdullah Al Jibriin), Ahaadits ‘Asyri Dzil hijjah (Abdullah bin Saleh Al Fauzan), Fiqhus Sunnah, Zaadul Ma’ad dll.
seperti: nyanyi-nyanyian, main judi, mabuk-mabukkan dan sejenisnya yang dapat membuat amal kebaikan yang dikerjakannya selama sepuluh hari terhapus. Khaatimah Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, hendaknya setiap muslim dan muslimah mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan,
berdzikr dan bersyukur kepada Allah. Melaksanakan kewajiban dan menjauhi larangan serta memanfaatkan kesempatan ini agar memperoleh rahmat dan ridha-Nya.
Ditulis oleh Abu Yahya Marwan Bin Musa, Disebarkan Melalui www.arabic.web.id
Maraaji’: Khutbah tentang Fadhlu ‘asyri Dzilhijjah wa maa yuf’alu fiihaa min a’maal, risalah tentang keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah (karya Syaikh Abdullah Al Jibriin), Ahaadits ‘Asyri Dzil hijjah (Abdullah bin Saleh Al Fauzan), Fiqhus Sunnah, Zaadul Ma’ad dll.
Fadhilat Menghafaz Al Quran
Bagi penghafaz al-Quran (Hamlatul Quran), atau secara umumnya masyarakat lebih mengenali penghafaz al-Quran dengan gelaran “al-Hafiz”, akan mendapat 2 ganjaran :
Ganjaran di dunia.
Ganjaran di akhirat.
Ganjaran di dunia.:
Selain ganjaran-ganjaran di akhirat yang dijanjikan dalam Hadis Nabi S.A.W terhadap golongan Hamlatul Quran, terdapat juga ganjaran di dunia yang diberikan terhadap mereka. Rakan saya Ustaz Asraff menyatakan bahawa :
Penghafaz al-Quran merupakan VVIP Allah S.W.T di dunia.“Sesungguhnya Allah memiliki kerabat-kerabatnya di kalangan manusia. Lalu mereka bertanya : Siapakah mereka ya Rasulullah S.A.W? Jawab baginda : Mereka adalah ahli al-Quran, merekalah kerabat Allah (Ahlullah) dan orang-orang pilihannya.
” (Riwayat Ibnu Majah)Penghafaz al-Quran juga diangkat sebagai pemimpin.
“Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya.” (Riwayat Muslim)
Penghafaz al-Quran mendapat certificate (pengiktirafan) dari Nabi S.A.W.
“Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, “Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal al-Quran, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (Riwayat Bukhari)
Al-Quran menjanjikan kebaikan.“Sebaik-baik kamu adalah yang mempelajari Al Qur’an dan yang mengajarkannya” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Ganjaran di akhirat
Ibu bapa penghafaz al-Quran mendapat kemuliaan.Sesiapa membaca Al Quran dan beramal dengan apa yang terkandung dalamnya maka kedua-dua ibu bapanya akan dipakaikan mahkota pada hari kiamat yang sinaran mahkota itu akan melebihi daripada cahaya matahari ,
sungguhpun matahari itu berada di dalam rumah-rumah kamu di dunia ini. (Riwayat Imam Ahmad , Abu Daud)Penghafaz al-Quran akan mendapat syafaat (penolong)
Dari Abi Umamah ra.
ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah olehmu al- Quran, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat kepada para pembacanya (penghafalnya).”(Riwayat Muslim)
Penghafaz al-Quran mendapat bonus berlipat kali ganda.Sesiapa yang membaca satu huruf daripada kitab Allah (al-Quran) maka baginya (pembaca) dengannya (al-Quran) pahala dan pahala digandakan sepuluh sebagaimananya. Aku tidak kata bahawa “alif laam mim” itu satu huruf tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim itu satu huruf (Riwayat Tarmizi)
Oleh itu tidak hairanlah ramai ibu bapa berlumba-lumba mengimpikan anak-anaknya menjadi penghafaz al-Quran. Marilah kita berdoa agar dalam keluarga kita mempunyai sekurang-kurangnya seorang penghafaz al-Quran.
Ganjaran di dunia.
Ganjaran di akhirat.
Ganjaran di dunia.:
Selain ganjaran-ganjaran di akhirat yang dijanjikan dalam Hadis Nabi S.A.W terhadap golongan Hamlatul Quran, terdapat juga ganjaran di dunia yang diberikan terhadap mereka. Rakan saya Ustaz Asraff menyatakan bahawa :
Penghafaz al-Quran merupakan VVIP Allah S.W.T di dunia.“Sesungguhnya Allah memiliki kerabat-kerabatnya di kalangan manusia. Lalu mereka bertanya : Siapakah mereka ya Rasulullah S.A.W? Jawab baginda : Mereka adalah ahli al-Quran, merekalah kerabat Allah (Ahlullah) dan orang-orang pilihannya.
” (Riwayat Ibnu Majah)Penghafaz al-Quran juga diangkat sebagai pemimpin.
“Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya.” (Riwayat Muslim)
Penghafaz al-Quran mendapat certificate (pengiktirafan) dari Nabi S.A.W.
“Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, “Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal al-Quran, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (Riwayat Bukhari)
Al-Quran menjanjikan kebaikan.“Sebaik-baik kamu adalah yang mempelajari Al Qur’an dan yang mengajarkannya” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Ganjaran di akhirat
Ibu bapa penghafaz al-Quran mendapat kemuliaan.Sesiapa membaca Al Quran dan beramal dengan apa yang terkandung dalamnya maka kedua-dua ibu bapanya akan dipakaikan mahkota pada hari kiamat yang sinaran mahkota itu akan melebihi daripada cahaya matahari ,
sungguhpun matahari itu berada di dalam rumah-rumah kamu di dunia ini. (Riwayat Imam Ahmad , Abu Daud)Penghafaz al-Quran akan mendapat syafaat (penolong)
Dari Abi Umamah ra.
ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah olehmu al- Quran, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat kepada para pembacanya (penghafalnya).”(Riwayat Muslim)
Penghafaz al-Quran mendapat bonus berlipat kali ganda.Sesiapa yang membaca satu huruf daripada kitab Allah (al-Quran) maka baginya (pembaca) dengannya (al-Quran) pahala dan pahala digandakan sepuluh sebagaimananya. Aku tidak kata bahawa “alif laam mim” itu satu huruf tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim itu satu huruf (Riwayat Tarmizi)
Oleh itu tidak hairanlah ramai ibu bapa berlumba-lumba mengimpikan anak-anaknya menjadi penghafaz al-Quran. Marilah kita berdoa agar dalam keluarga kita mempunyai sekurang-kurangnya seorang penghafaz al-Quran.
Thursday, November 4, 2010
Adab Memberi Nasihat
Daripada Abu Ruqaiyyah Tamim ibn Aus al-Daarie r.a. bahawa Nabi SAW telah bersabda: “Agama itu adalah nasihat.” Kami berkata: “Untuk siapa?” Baginda bersabda: “Untuk Allah, untuk kitabNya, untuk RasulNya, untuk para lmam kaum muslimin dan untuk umat lslam seluruhnya.”
Hadis riwayat al-lmam Muslim.
Di dalam hadith ke-7 dalam Kitab Hadith 40 yang telah disusun oleh Imam Nawawi ini, jelas telah digambarkan oleh Rasulullah SAW tentang perihal pentingnya nasihat menasihati di dalam perkara kebaikan. Nasihat juga digambarkan besarnya seperti sebuah Agama Islam, menunjukkan bahawa Islam ini melingkari seluruh aspek kehidupan seharian kita.
Pengertian nasihat
Agama Islam adalah agama Allah, dan agama menurut Rasulullah SAW adalah nasihat yang terbaik untuk umatnya. Dalam Bahasa Arab, nasihat membawa maksud yang dinasihati akan mendapat faedah daripada nasihat yang telah diberi. Ia juga membawa erti bahawa yang menasihati hendaklah menggunakan perkataan yang terbaik dan ikhlas bersih dari maksud yang tidak baik.
Adab-adab memberi nasihat
1. Meluruskan niat sebelum menasihati seseorang supaya tidak ada yang berasa disakiti. Ikhlas menasihati saudara semuslim semata-mata karena Allah. Seharusnya seorang yang ingin memberikan nasihat itu perlulah bersih dari segala bentuk niat yang terpesong kerana ia akan memberi kesan ke atas nasihat yang ingin diberikan. Janganlah menasihati seseorang itu kerana ingin menunjukkan kitalah orang yang benar, tetapi tegurlah kerana ingin mengajak sahabat ke jalan yang benar.
2. Menjaga ukhuwah semasa menasihati. Diusahakan supaya menasihati saudaranya dengan tidak diketahui orang lain. Sebahagian ulama berkata, “Barangsiapa yang menasihati seseorang dan hanya ada mereka berdua, maka itulah nasihat yang sebenarnya. Barangsiapa yang menasihati saudaranya di depan banyak orang, maka yang demikian itu mencela dan mencelakan orang yang dinasihati.
” Islam mengajar umatnya supaya mempunyai akhlak yang tinggi. Dalam hal menasihati juga terdapat perkara ini. Ini menunjukkan bahawa Islam amat menjaga hati dan maruah orang yang dinasihati supaya tidak berlaku perpecahan kerana perkara nasihat.
3. Bersih hati semasa menasihati. Menggunakan bahasa yang halus dan menegur hanya untuk perkara-perkara yang salah. Kadang-kadang kita sering menggunakan perkataan yang sangat teruk untuk meluahkan nasihat kita.
Dalam ceramah-ceramah dan kuliah-kuliah yang berbentuk menasihati, kita lebih gemar menyatakan salah orang lain seolah-olah mereka yang melakukan perkara tersebut sangat jahat dan sudah tiada ruang untuk bertaubat. Seharusnya selaku seorang pendakwah, nasihat adalah senjata utama yang perlu digunakan sebaiknya.
4. Memikirkan cara yang terbaik untuk menasihati saudara. Seboleh-bolehnya mengenali dulu saudara yang bakal kita nasihati itu. Nasihatilah mereka dengan kasih sayang dan jadilah sebahagian dari mereka, kerana dari situ kita akan tahu apa puncanya mereka begitu.
5. Memberi waktu dan kesempatan kepada saudara yang dinasihati untuk mengubah sifat buruk/ kesalahan yang dilakukannya. Manusia perlukan masa untuk berubah, jangan memaksa mereka untuk berubah mendadak, ia bukan dalam lingkungan tugas seorang pendakwah. Dalam berdakwah perlu akan sifat sabar dan berserah kepada Allah. Jadilah orang yang sentiasa mengharap pertolongan Allah dan jangan mudah putus asa di atas nasihat yang diberikan kerana itu mungkin ujian yang telah ditentukan oleh Allah untuk menguji kesabaran.
Ayuh semua sahabatku, kita renungkan kembali perkara yang telah kita lakukan selama ini, nasihat yang telah kita berikan kepada orang lain atau nasihat yang diperolehi daripada orang lain, adakah kita sudah melaksanakan amanah ini? Jangan jadi golongan yang hanya tahu menasihati sedangkan mereka tidak sedia untuk dinasihati.
Nilai Sebutir Nasi
Orang tua berkata jangan buang nasi kerana nasi yang terbuang tu menangis. Sebenarnya kata-kata ini menggalakkan kita supaya jangan membazir walaupun sebutir nasi. Orang kita kalau makan nasi memang biasa terbuang nasi.
Bukan hanya sebutir nasi malah berbutir-butir nasi yang melekat di jari terus dibasuh tangan. Malah ramai yang membuang bukan sebutir sepinggan dan mungkin seperiuk pun ada kerana tak habis makan.
Bayangkan jika setiap orang di Malaysia membuang hanya 3 butir nasi sekali makan. Rakyat Malaysia pada Jun 2010 ialah 28.9 juta orang menurut Utusan Malaysia.
Jika setiap kali seorang membuang setiap kali makan cuma 3 butir nasi, sudah menjadi 86.7 juta butir nasi. Ini paling sedikit, benarkah orang kita hanya membuang 3 butir nasi setiap kali makan?
Bayangkan dalam 1 kg beras mengandungi 50,000 butir beras. Jadi dalam 86 700 000 butir nasi di bahagi dengan 50, 000 sudah menjadi 1734 kilo beras terbuang sehari!
1 kilo beras boleh cukup untuk makan seramai 10 orang, maka 1734 kilo beras boleh memberi makan kepada :
1734 X 10 = 17,340 orang.
Ini untuk sekali makan, kebiasaan orang kita makan nasi 2 kali sehari, bayangkan…Sehari boleh menyuap untuk 34,680 orang bagaimana kalau sebulan? Bagaimana kalau setahun?
Mereka yang memerlukan,
Oleh itu janganlah membazir walau pun sebutir nasi. Sebutir nasi sejuta keringat. Jangan membuang walaupun sebutir nasi! Mungkin ini antara hikmah Rasulullah SAW mengajar kita menjilat jari selepas makan supaya sebutir nasi pun tidak membazir.
Bukan hanya sebutir nasi malah berbutir-butir nasi yang melekat di jari terus dibasuh tangan. Malah ramai yang membuang bukan sebutir sepinggan dan mungkin seperiuk pun ada kerana tak habis makan.
Bayangkan jika setiap orang di Malaysia membuang hanya 3 butir nasi sekali makan. Rakyat Malaysia pada Jun 2010 ialah 28.9 juta orang menurut Utusan Malaysia.
Jika setiap kali seorang membuang setiap kali makan cuma 3 butir nasi, sudah menjadi 86.7 juta butir nasi. Ini paling sedikit, benarkah orang kita hanya membuang 3 butir nasi setiap kali makan?
Bayangkan dalam 1 kg beras mengandungi 50,000 butir beras. Jadi dalam 86 700 000 butir nasi di bahagi dengan 50, 000 sudah menjadi 1734 kilo beras terbuang sehari!
1 kilo beras boleh cukup untuk makan seramai 10 orang, maka 1734 kilo beras boleh memberi makan kepada :
1734 X 10 = 17,340 orang.
Ini untuk sekali makan, kebiasaan orang kita makan nasi 2 kali sehari, bayangkan…Sehari boleh menyuap untuk 34,680 orang bagaimana kalau sebulan? Bagaimana kalau setahun?
Mereka yang memerlukan,
Oleh itu janganlah membazir walau pun sebutir nasi. Sebutir nasi sejuta keringat. Jangan membuang walaupun sebutir nasi! Mungkin ini antara hikmah Rasulullah SAW mengajar kita menjilat jari selepas makan supaya sebutir nasi pun tidak membazir.
Jenis Jenis Cinta Dalam Islam
INTRO
Cinta ini mengasyikkan sehingga si Majnun melupakan dirinya dan asyik mengingati kekasihnya laila. Dia berkata dalam rangkap syairnya:
“ Aku cuba untuk melupakan untuk mengingatinya tetapi seolah-olah
Laila menjelma dalam diriku pada setiap keadaan”
Setiap manusia ada benda yang dicintainya samada wanita, harta, tahkta, dunia, dirinya dan sebagainya. Kita hendak lihat ditahap mana cinta kita. Di bawah ulama telah menggariskan lima jenis cinta.
LIMA JENIS CINTA
Lima jenis cinta adalah seperti berikut:
PERTAMA: Cinta kepada Allah swt. Cinta Allah sahaja tidak cukup untuk bebas dari azab Allah swt kerana orang-orang musyrikin dan penyembah berhala juga mencintai Allah swt. Mereka mempunyai jenis cinta yang keempat iaitu syirkul mahabbah.
KEDUA: Menyintai apa yang Allah cintai. Inilah yang membezakan diantara orang Islam dan orang kafir. Orang yang paling disayangi oleh Allah adalah orang yang paling kuat cinta jenis ini. Apa yang dicintai oleh Allah swt adalah begitu banyak disebut dalam al-Quran dan hadis Rasulullah saw. Antaranya yang disebut dalam al-Quran adalah:
“Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kukuh.”
Ayat 4 surah as-Saff.
Ada lapan golongan yang dikasihi Allah seperti dalam al-Quran iaitu 1. Al-Muttaqun. 2. Al-Muhsinun. 3. As-Sabirun. 4. At-Tawwabun. 5. Al-Mutatahhirun. 6. Al-Mutawakkilun. 7. Al-Muqsitun 8. Al-Muqatilun fi sabilillah. InsyaAllah saya akan terangkan dalam artikel akan datang.
Adapun perkara yang dikasihi Allah swt dalam hadis adalah seperti berikut:
“ Seseiapa yang cinta untuk bertemu dengan tuhan , Allah juga cinta untuk menemuinya.”
Hadis sahih Bukhari (2443)
Allah swt berfirman dalam hadis qudsi:
“ Tidak ada perkara yang lebih mendekatkan hambaku denganku daripada kefarduan yang aku fardukan kepadanya. Hambaku sentiasa mendekatkan diriku dengan amalan-amalan sunat sehinggalah aku kasih kepadanya.”
Hadis sahih riwayat Bukhari (6137)
KETIGA: Menyintai sesuatu kerana Allah swt.
Nabi saw bersabda:
“ Sesiapa yang menyintai kerana Allah, membenci kerana Allah, memberi kerana Allah dan menegah kerana Allah sesungguhnya telah sempurna imannya.”
Hadis riwayat Tirmizi (2521), Abu Daud, Ahmad dan Hakim dengan sanad yang hasan.
Nabi saw juga bersabda:
“ Tidak ada dua orang lelaki berkasih sayang kerana Allah melainkan yang terbaik diantara keduanya adalah yang paling mengasihi saudaranya.”
Hadis riwayat Hakim dan diakui oleh zahabi akan kesahihannya.
KEEMPAT: Cinta sekutu (partnership love) atau syirkul mahabbah
Setiap benda yang dicintai bukan kerana Allah dan bukan diperintah oleh Allah maka dia telah mensyirikkan cinta. Ramai yang menyintai Allah , tapi dalam masa yang sama dia menyintai benda lain bukannya kerana Allah. Inilah yang dirakamkan dalam al-Quran:
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.”
Ayat 165 surah al-Baqarah
KELIMA: Cinta yang semula jadi.
Inilah yang disebut oleh Allah swt dalam kitab suci al-Quran:
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”
Ayat 14 surah Ali Imran
Imam Ibnu Qayyim berkata:
“ Cinta ini tidak dicela kecuali sekiranya melalaikan dari mengingati Allah dan menjauhkan dari cintaNya.”
Firman Allah swt:
"Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi."
Ayat 9 surah al-Munafiqun.
Cara Mengawal Kemarahan
MARAH
“Saya seorang yang pemarah”… Bila saya terbaca artikal ini… saya rasa diri saya terlalu kerdil…saya sedar terlalu banyak kekurangan dalam diri saya… kadangkala terfikir juga… entah bagaimana rupa saya ketika marah…huhuhu…tentu hodoh kan!!!…
IMAM Syafie ada menegaskan: “Marah adalah satu di antara panah syaitan yang mengandungi racun. Oleh itu hindarilah ia agar kamu dapat menewaskan syaitan dan bala tenteranya.”.
Apabila marah dituruti, ia akan membakar kebaikan seperti api membakar kayu dan tiada yang tertinggal kecuali debu. Bagi menghilangkan perasaan marah ada beberapa panduan yang boleh diikuti, iaitu:
1. Perlu berasa malu dengan Allah atas segala tindakan kita. Allah memerhatikan segala tindakan dan sikap biadab kita.
2. Apabila datang perasaan hendak marah, ingatlah kita ini hanya manusia yang hina.
3. Banyakkan berdiam diri dan berdoa kepada Allah supaya Allah selamatkan kita daripada sifat marah.
4. Hendaklah ingat kesan daripada sifat marah. Ia mungkin membawa kepada permusuhan dan balas dendam daripada orang yang kita marahi.
5. Cuba bayangkan betapa buruknya rupa kita ketika marah. Ia lebih buruk daripada perlakuan seekor haiwan apabila kita dalam keadaan marah.
6. Apabila datang perasaan marah, banyakkan membaca istighfar kerana marah itu datang daripada syaitan.
7. Apabila marah sedang memuncak, ambillah wuduk kerana ia dapat menenangkan api kemarahan yang sedang membara.
8. Jika marah tidak dapat hilang dengan melakukan perkara seperti di atas, hendaklah tidur. Ini kerana ia dapat meredakan perasaan marah apabila bangkit dari tidur nanti.
9. Tauhid kita perlu tepat. Setiap sesuatu itu datang daripada Allah dan akan kembali kepada Allah. Kenapa kita perlu marah?
10. Apabila kita bersalah, kita tidak suka orang memarahi kita. Begitu juga dengan orang lain yang melakukan kesilapan, tidak suka dimarahi, sebalik ditegur secara baik.
11. Satu cara lagi, apabila marah datang, sedangkan kita berdiri, duduklah. Apabila duduk, bersandarlah. Insya-Allah marah akan mula reda.
“Saya seorang yang pemarah”… Bila saya terbaca artikal ini… saya rasa diri saya terlalu kerdil…saya sedar terlalu banyak kekurangan dalam diri saya… kadangkala terfikir juga… entah bagaimana rupa saya ketika marah…huhuhu…tentu hodoh kan!!!…
IMAM Syafie ada menegaskan: “Marah adalah satu di antara panah syaitan yang mengandungi racun. Oleh itu hindarilah ia agar kamu dapat menewaskan syaitan dan bala tenteranya.”.
Apabila marah dituruti, ia akan membakar kebaikan seperti api membakar kayu dan tiada yang tertinggal kecuali debu. Bagi menghilangkan perasaan marah ada beberapa panduan yang boleh diikuti, iaitu:
1. Perlu berasa malu dengan Allah atas segala tindakan kita. Allah memerhatikan segala tindakan dan sikap biadab kita.
2. Apabila datang perasaan hendak marah, ingatlah kita ini hanya manusia yang hina.
3. Banyakkan berdiam diri dan berdoa kepada Allah supaya Allah selamatkan kita daripada sifat marah.
4. Hendaklah ingat kesan daripada sifat marah. Ia mungkin membawa kepada permusuhan dan balas dendam daripada orang yang kita marahi.
5. Cuba bayangkan betapa buruknya rupa kita ketika marah. Ia lebih buruk daripada perlakuan seekor haiwan apabila kita dalam keadaan marah.
6. Apabila datang perasaan marah, banyakkan membaca istighfar kerana marah itu datang daripada syaitan.
7. Apabila marah sedang memuncak, ambillah wuduk kerana ia dapat menenangkan api kemarahan yang sedang membara.
8. Jika marah tidak dapat hilang dengan melakukan perkara seperti di atas, hendaklah tidur. Ini kerana ia dapat meredakan perasaan marah apabila bangkit dari tidur nanti.
9. Tauhid kita perlu tepat. Setiap sesuatu itu datang daripada Allah dan akan kembali kepada Allah. Kenapa kita perlu marah?
10. Apabila kita bersalah, kita tidak suka orang memarahi kita. Begitu juga dengan orang lain yang melakukan kesilapan, tidak suka dimarahi, sebalik ditegur secara baik.
11. Satu cara lagi, apabila marah datang, sedangkan kita berdiri, duduklah. Apabila duduk, bersandarlah. Insya-Allah marah akan mula reda.
Subscribe to:
Posts (Atom)